a. Memahami
dan melayani media
Dengan berbekal semua
pengetahuan diatas, maka seorang praktisi humas akan mampu menjalin kerja sama
dengan pihak media. Ia juga akan dapat menciptakan suatu hubungan timbal balik
yang menguntungkan
b. Membangun
reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya
para praktisi humas
harus senantiasa siap menyediakan atau memasok materi-materi yang akurat dimana
saja dan kapan saja hal itu dibutuhkan. Hanya dengan cara inilah sebagai suatu
sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya oleh para jurnalis. Bertolak
dari pernyataan itu, maka komunikasi timbal balik yang saling menguntungkan
akan lebih mudah diciptakan dan dipelihara.
c. Menyediakan
salinan yang baik
Misalnya saja
menyediakan reproduksi foto-foto yang baik, menarik, dan jelas. Dengan adanya
teknologi input langsung melalui komputer dan penyusunan ulang dari suatu
terbitan, seperti siaran radio, penyediaan salinan naskah atau foto-foto yang
baik secara cepat menjadi semakin penting.
d. Bekerja
sama dalam penyediaan materi
Contoh, petugas humas
dan jurnalis dapat bekerja sama dalam mempersiapkan sebuah acara wawancara atau
temu pers dengan tokoh-tokoh tertentu.
e. Menyediakan
fasilitas verifikasi
Para praktisi humas
juga perlu memberi kesempatan kepada para jurnalis untuk melakukan verifikasi
(membuktikan kebenaran) atas setiap materi yang mereka terima. Contoh
konkretnya, para jurnalis itu diizinkan untuk langsung menengok fasilitas atau
kondisi-kondisi organisasi yang hendak diberikan.
f. Membangun
hubungan personal yang kokoh
Suatu
hubungan personal yang kokoh dan posotif hanya akan tercipta serta
terpeliharanya apabila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerja sama dan
sikap saling menghormati profesi masing-masing.