Senin, 18 Juni 2012

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMK MUHAMMADIYAH I PRAMBANAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut tidak hanya terjadi akibat perubahan kepemimpinan nasional atau sekedar mengikuti perkembangan jaman, namun lebih mengacu pada keinginan berbagai pihak yang ingin memajukan pendidikan di Indonesia.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Sejarah mencatat telah terjadi beberapa perubahan kurikulum di Indonesia, dimulai dari leer plan pada masa kemerdekaan, Rencana Pembelajaran pada tahun 1974, Rencana Pembelajaran Terurai pada tahun 1952, Kewajiban Sekolah Dasar pada tahun 1964, Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Cara Belajar Siswa Aktif pada tahun 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 1999, dan Kurikulum Berbasis Kompertensi pada tahun 2004, serta Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006.

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DALAM PERUBAHAN POLA BELAJAR ANAK


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang
Keluarga adalah lingkungan yang terdiri dari  beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Pada umumnya keluarga terdiri dari ayah dan ibu sebagai orang tua dan anak.
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung  jawab di antara individu tersebut.
Dalam keluarga seyogyanya terjadi komunikasi. Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan dengan media tertentu dan menimbulkan efek tertentu. Efek yang dihasilkan dalam komunikasi dapat berupa tanggapan maupun umpan balik. Umpan balik yang diberikan anak kepada orang tua cukup beragam, tergantung pada keinginan dan sifat dasar anak. Umpan balik dapat berupa sikap atau sekedar tanggapan sementara.
Sementara itu, komunikator adalah individu yang mengambil prakarsa ataupun sedang melakukan komunikasi dengan individu atau kelompok yang lain. Fungsi komunikator adalah mengatur perasaan dan pikirannya dalam bentuk penyusunan pesan untuk membuat komunikasi.

Selasa, 15 Mei 2012

Strategi membangun hubungan pers yang baik


a.       Memahami dan melayani media
Dengan berbekal semua pengetahuan diatas, maka seorang praktisi humas akan mampu menjalin kerja sama dengan pihak media. Ia juga akan dapat menciptakan suatu hubungan timbal balik yang menguntungkan
b.      Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya
para praktisi humas harus senantiasa siap menyediakan atau memasok materi-materi yang akurat dimana saja dan kapan saja hal itu dibutuhkan. Hanya dengan cara inilah sebagai suatu sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya oleh para jurnalis. Bertolak dari pernyataan itu, maka komunikasi timbal balik yang saling menguntungkan akan lebih mudah diciptakan dan dipelihara.
c.       Menyediakan salinan yang baik
Misalnya saja menyediakan reproduksi foto-foto yang baik, menarik, dan jelas. Dengan adanya teknologi input langsung melalui komputer dan penyusunan ulang dari suatu terbitan, seperti siaran radio, penyediaan salinan naskah atau foto-foto yang baik secara cepat menjadi semakin penting.
d.      Bekerja sama dalam penyediaan materi
Contoh, petugas humas dan jurnalis dapat bekerja sama dalam mempersiapkan sebuah acara wawancara atau temu pers dengan tokoh-tokoh tertentu.
e.       Menyediakan fasilitas verifikasi
Para praktisi humas juga perlu memberi kesempatan kepada para jurnalis untuk melakukan verifikasi (membuktikan kebenaran) atas setiap materi yang mereka terima. Contoh konkretnya, para jurnalis itu diizinkan untuk langsung menengok fasilitas atau kondisi-kondisi organisasi yang hendak diberikan.
f.       Membangun hubungan personal yang kokoh
Suatu hubungan personal yang kokoh dan posotif hanya akan tercipta serta terpeliharanya apabila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerja sama dan sikap saling menghormati profesi masing-masing.




Minggu, 13 Mei 2012

Peralatan Penyimpanan Arsip


PERALATAN DAN SUMBER DAYA KEARSIPAN
Oleh Sutirman 

A.   Macam-Macam Alat Penyimpanan Arsip
Peralatan penyimpanan dapat digolongkan menjadi peralatan manual, mekanis dan otomatis. Peralatan penyimpanan manual menyediakan ruang penyimpanan untuk dokumen, sehingga pemakai harus menuju berkas untuk menyimpan atau mengambil dokumen.
Peralatan penyimpanana manual terdiri dari:
1. Spindle file.
Ditemukan pada abad ke 16, alat ini merupakan sebuah jarum besar atau paku menganga keatas yang ditancapkan pada papan atau kertas tebal. Alat ini dapat dikatan revokusioner karena dokumen kertas dapat langsung ditancapkan dipaku tersebut dan tidak memerlukan ruangan khusus. ingga kini spindle file masih digunakan untuk menyimpan catatan, bon, rekening dan dokumen kecil lainnya.

Jumat, 11 Mei 2012

Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Kampus


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pilar yang penting dalam kehidupan pemerintah dan masyarakatnya. Pilar-pilar itu tercermin dalam tiap-tiap sila Pancasila. Penerapan atau implementasi sila-sila dalam Pancasila merupakan hal yang wajib dilakukan bagi tiap-tiap warga negara.
Namun, dewasa ini implementasi Pancasila hanya menjadi teori di sekolah, kampus, atau lembaga pendidikan lainnya. Pancasila hanya dijadikan suatu simbol tanpa ada tindakan konkret bagi terwujunya masyarakat yang berbangsa dan bernegara. Mahasiswa yang merupakan agen of change yang seharusnya menggerakkan implementasi pancasila kini mulai hilang semangatnya.
Dari gambaran di atas, penyusun ingin mengankat implementasi pancasila sebagai tema dalam penyusunan makalah yang berjudul, “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Kampus Universitas Negeri Yogyakarta”. Implementasi Pancasila akan dipersempit hanya di kampus Universitas Negeri Yogyakara di mana penyusun melaksanakan kegiatan perkuliahannya.

B.  Rumusan Masalah
1.    Bagaimanakah proses lahirnya Pancasila?
2.    Apakah pengertian nilai Pancasila itu?
3.    Nilai – nilai apa sajakah yang terdapat dalam Pancasila?
4.    Apakah makna dalam sila – sila Pancasila itu?
5.    Bagaimana implementasi nilai – nilai Pancasila dalam kampus?

C.  Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila, selain itu dengan penyusunan makalah ini juga merupakan sebagai suatu cara untuk meningkatkan wawasan pemahaman penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya mengenai bagaimana nilai – nilai Pancasila diterapkan dalam kampus.

Rabu, 09 Mei 2012

Strategi Kewirausahaan


Oleh Sutirman


1. MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN
Para wirausaha mengganakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa. Proses inovasi dikendalikan oleh kreativitas. Kreativitas merupakan mata rantai antara pengetahuan pengenalan cara baru untuk mengombinasikan sumber-sumber dan proses pengembangan pengetahuan secara sistematis ke dalam suatu inovasi yang digunakan di pasar. Inovasi bahkan dipandang sebagai penciptaan sumber-sumber yang berbentuk penemuan kegunaan sesuatu dalam alam.
Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi, di antaranya:
(1) Fokus pada pasar, bukan pada teknologi.
(2) Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan.
(3) Bangun tim manajemen, hukan menonjolkan perorangan (not a “one-person” show).
(4) Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.

Komunikasi Efektifitas dalam Pembelajaran



KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN
Oleh : Sutirman
ABSTRAK
Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi. Komunikasi adalah proses pengiriman informasi dari satu pihak kepada pihak lain untuk tujuan tertentu. Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi menimbulkan arus informasi dua arah, yaitu dengan munculnya feedback dari pihak penerima pesan.
Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di dalamnya. Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai pengajar dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses pembelajaran yang efektif.
Kata kunci : komunikasi, pembelajaran.